Halaman

Kredit BNI Tumbuh 33% Pada Tahun 2007

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan pertumbuhan kredit senilai Rp22,19 triliun atau naik 33 persen dari Rp66,46 triliun pada akhir 2006 menjadi Rp88,65 triliun. Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit, yang ditunjukkan oleh turunnya kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross dari 10,5 persen menjadi 8,18 persen.

NPL net juga turun dari 6,6 persen di akhir tahun lalu menjadi 4,01 persen. Demikian disampaikan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, dalam keterangan tertulisnya mengenai paparan kinerja BNI 2007, di Jakarta, Selasa (31/3/2008). Sementara tabungan selama 2007 tumbuh 25 persen dari Rp38,62 triliun menjadi Rp48,14 triliun, dengan total dana pihak ketiga (termasuk giro & deposito) mencapai Rp146,19 triliun. Kenaikan ini didorong pertumbuhan rekening di BNI dari 8,3 juta rekening pada 2006 menjadi 9,8 juta rekening pada 2007.

 Saat ini jumlah rekening nasabah BNI mencapai di atas 10 juta rekening. Total Aktiva per 31 Desember 2007 tercatat sebesar Rp183,24 triliun, naik 8,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan aktiva selain didorong oleh pesatnya pertumbuhan kredit juga oleh pertumbuhan dana pihak ketiga. Kenaikan terutama terjadi pada dana murah, yaitu giro (naik 20 persen) dan tabungan (naik 25 persen).

Sehingga, komposisi dana menjadi jauh lebih sehat dibandingkan tahun lalu, yaitu menjadi 38 persen deposito dan 62 persen dana murah (tabungan dan deposito) Outstanding kredit per Desember 2007 mencapai Rp88,65 triliun atau naik 33 persen dari Rp66,46 triliun di akhir tahun lalu, termasuk pembiayaan Syariah yang naik 59 persen sehingga menjadi Rp 1,80 triliun di akhir 2007.

Ekspansi tertinggi dibukukan oleh segmen usaha menengah dan kecil, dengan pertumbuhan masing-masing senilai Rp5,92 triliun atau naik 41 persen dan Rp4,13 triliun naik 30 persen.

 Komposisi kredit saat ini telah sejalan dengan yang ditargetkan, dimana pinjaman korporasi merupakan 40 persen dari total pinjaman, sedangkan porsi pinjaman komersial dan konsumer masing-masing sebesar 43 persen dan 15 persen dan sisanya adalah pembiayaan Syariah dua persen.
bank jatim cara kaya

Read All Post Here