Halaman

Penurunan Laba BNI Turun 61,7% Jadi Rp153 M

Laba bersih Bank BNI mengalami penurunan signifikan sekira 61,7 persen dari Rp400 miliar pada kuartal I-2007 menjadi Rp153 miliar pada kuartal I-2008. "Ini disebabkan kenaikan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) sebesar 92,5 persen, untuk meningkatkan coverage ratio menjadi 83 persen," ujar Dirut BNI Gatot Suwondo, saat memaparkan laporan kinerja perseroan kuartal I-2008, di Gedung BNI, Jakarta, Senin (28/4/2008).

Namun, lanjut Gatot, laba bersih sebelum PPAP mengalami kenaikan 14,6 persen dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,41 triliun. Pendapatan bunga BNI mengalami kenaikan sekira 46,1 persen menjadi Rp2,23 triliun dari kuartal tahun sebelumnya Rp1,52 triliun.

 Pada kuartal I-2007 komposisi dana murah dan dana mahal masing-masing 50 persen. Namun, pada kuartal pertama tahun ini masing-masing menjadi 62 persen dan 38 persen.

 "Hasil ini dicapai setelah BNI menaikkan tabungan sebesar 23 persen dari Rp38,35 triliun menjadi Rp47,24 triliun," jelas Gatot. Sementara giro realatif sama dari Rp32,73 triliun menjadi Rp30,73 triliun. Untuk jumlah deposito sumber dana mahal turun dari Rp70,65 triliun menjadi Rp48,44 triliun.

 Untuk kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) nett turun dari 6,6 persen menjadi 3,2 persen, NPL gross juga turun dari 10,5 persen manjadi 8,6 persen.

 Rasio kecukupan modal (CAR) dengan risiko kredit menjadi 18,33 persen dari 16,81 persen. CAR dengan risiko pasar menjadi 16,3 persen dari 15,7 persen. Return on Asset (RoA) dari 1,41 persen menjadi 0,5 persen, dan Return on Equity (RoE) dari 16,14 persen menjadi 4,19 persen.� Sedangkan Loan to Deposito Ratio (LDR) 48,85 persen menjadi 70,46 persen.
bank jatim cara kaya