Halaman

Kenaikan Dana Simpanan BNI 17,1 T Tahun 2008

Kenaikan Dana Simpanan BNI 17,1 T Tahun 2008 -PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dalam situasi likuditas perbankan yang terbatas mengalami peningkatan dana pihak ketiga (DPK) dalam waktu tiga bulan terakhir.

Direktur Treasury BNI Bien Subiyantoro menyatakan, posisi dana simpanan BNI hingga per 25 Oktober 2008 mencapai Rp152,6 triliun atau meningkat Rp17,1 triliun (7,1 persen) dibanding posisi akhir Agustus 2008 sebesar Rp135,5 triliun.

Pertumbuhan dana terbesar dicapai oleh deposito, sebesar Rp10 triliun, dan sisanya dari tabungan dan giro. Sedangkan dana simpanan valas juga mengalami kenaikan sebesar 15 persen.

Bien menuturkan peningkatan dana simpanan ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada BNI ditengah isu krisis keuangan global saat ini.

"Dengan pencapaian ini, kami tetap optimis bahwa target pencapaian dana simpanan sebesar Rp158 triliun di akhir tahun ini dapat tercapai," jelasnya, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (28/11/2008).

Bien menambahkan bahwa dengan peningkatan dana ini,membuat BNI tidak ragu untuk tetap menyalurkan kreditnya. Sama halnya dengan kenaikan dana simpanan, kredit BNI juga mengalami pertumbuhan dengan baik.

Hingga akhir Oktober 2008, total kredit yang telah disalurkan BNI mencapai Rp113 triliun atau naik Rp9,93 trliun dibanding posisi akhir Agustus 2008 yang sebesar Rp103,7 triliun. Tahun depan, BNI tetap akan mengoptimalkan penyalurkan kredit, terutama untuk pembiayaan di sektor infrastruktur yang proyeknya dijamin oleh pemerintah.

"Untuk kredit di sektor manufaktur dan perkebunan, BNI akan menyalurkannya dengan tetap mengikuti perkembangan industri dan manajemen risiko yang prudent," imbuhnya.

Untuk kredit konsumen, lanjut Bien sektor ini masih cukup menjanjikan di tahun depan, khususnya kredit properti. Perseroan memiliki KPR BNI Griya yang akan ekspansif di tahun depan khususnya untuk membiayai kredit perumahan yang house green atau berwawasan lingkungan.

Sedangkan bisnis trade finance, nilai trade finance BNI hingga akhir Oktober 2008 mencapai USD1,1 miliar. Selain itu untuk remittance, BNI telah menguasai 42 persen pasar incoming remittance dengan hasil fee based sebesar Rp12 miliar.

"Kami melihat pertumbuhan remitansi masih akan stabil pada tahun depan, karena Timur Tengah sebagai pasar utama remitansi BNI, tidak mengalami penurunan yang signifikan ditengah krisis saat ini.Kami juga akan menggarap pasar Asia Timur, dengan membuka kantor penghubung di Taiwan dan Korea," pungkasnya.
bank jatim cara kaya