Pembakaran ATM BNI Melalui Bom Molotov -Pihak Bank Nasional Indonesia (BNI) menilai serangan bom Molotov dan pembakaran terhadap ATM yang terletak di Jalan Dipatiukur, Bandung, tidak secara khusus ditujukan kepada BNI.
Serangan tersebut dilakukan di gerai ATM di mana BNI hanya salah satu bank dari tiga bank pemilik gerai ATM yang berlokasi di halaman toko busana muslim itu.
“Perusakan dilakukan dengan cara pembakaran dan peletakan bom Molotov di dalam ruang ATM BNI (BNI adalah salah satu dari tiga bank pemilik ATM di gallery ATM tersebut). Pihak BNI meyakini bahwa ATM BNI dipilih secara acak oleh pelaku karena tidak terdapat nada ancaman, kecaman, maupun protes kepada BNI, dalam surat pernyataan yang ditinggalkan pelaku di lokasi,” demikian isi pernyataan PT BNI (Persero) Tbk yang diterima okezone, Kamis (30/6/2011).
Lebih lanjut pihak BNI mengaku tidak terkait dengan PT JMI, perusahaan yang disebut-sebut pelaku sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kasus yang merugikan petani di Kulonprogo, Yogyakarta dan Takalar, Sulawesi Selatan.
Dalam insiden tersebut, BNI memastikan tidak ada uang yang hilang atau rusak. “Layanan di ATM BNI lainnya tetap berjalan dengan baik dan normal sebagaimana biasa,” tulis pihak BNI.
Seperti diketahui ATM BNI dibakar orang tak dikenal pada Kamis dini hari sekira pukul 02.15 WIB. Pelaku sempat meninggalkan pesan dalam selebaran yang mengaitkan perusakan tersebut dengan kasus perampasan lahan petani di Kulonprogo dan Takalar.
Sementara itu Mabes Polri menyatakan pembakaran mesin ATM BNI tidak terkait dengan terorisme.
“Rampok saja, motifnya mencari duit. Orang itu tidak sempat mengambil uang, walaupun pintu lepas," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Kompleks Istana Presiden.
